Pengertian, Sejarah, dan Ciri Ciri Virus

SEOmangat – Virus (Yunani virion = racun) adalah parasit mikroskopis yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus adalah parasit obligat karena virus hanya dapat bereproduksi dalam materi hidup dengan memasuki dan menggunakan sel hidup karena virus tidak memiliki peralatan seluler untuk memperbanyak diri.

 

Virus biasanya mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi bukan kombinasi keduanya) yang terbungkus dalam beberapa jenis bahan pelindung yang terdiri dari protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus diekspresikan dalam kedua protein yang digunakan untuk mengandung materi genetik dan protein yang dibutuhkan dalam siklus hidupnya.

 

Istilah virus biasanya mengacu pada partikel yang menginfeksi sel eukariotik (organisme multiseluler dan banyak jenis organisme uniseluler), sedangkan istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis sel prokariotik (bakteri dan organisme lain yang tidak memiliki nukleus). kan

baca juga cerita fabel singkat 3 paragraf

Virus sering diperdebatkan tentang statusnya sebagai makhluk hidup karena mereka tidak dapat melakukan fungsi biologisnya sendiri ketika tidak berada di dalam sel inang. Karena sifat unik ini, virus secara historis dikaitkan dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya, virus influenza dan HIV), hewan (misalnya, virus flu burung), atau tanaman (misalnya, virus mosaik tembakau/TMV).

 

riwayat deteksi virus

Adolf Mayer (1882), ilmuwan Jerman, menemukan penyakit yang menyebabkan bercak kekuningan pada daun tembakau. Mayer melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman yang sehat, ternyata tanaman yang sehat menjadi terinfeksi. Mayer menyimpulkan bahwa penyakit itu disebabkan oleh bakteri yang sangat kecil. Bakteri ini bahkan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

 

Kemudian Dmitri Ivanovski (1892), seorang ilmuwan Rusia, menyaring getah tanaman tembakau yang sakit dengan filter bakteri, tetapi partikel yang menyerang tembakau lolos dari filter bakteri. Ivanovski berteori bahwa penyakit mosaik pada tanaman tembakau disebabkan oleh organisme yang lebih kecil dari bakteri. Dia menduga ada kesalahan dalam teknologi filter. Seperti Mayer, Ivanovski menyimpulkan bahwa penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau adalah bakteri.

 

Martinus W. Beijeinck (1897), seorang ahli mikrobiologi Belanda, menemukan fakta bahwa partikel mikroskopis yang menyerang tembakau dapat berkembang biak pada tanaman tembakau tetapi tidak dapat tumbuh pada media pertumbuhan bakteri. Beijerinck percaya ada obat yang menginfeksi tanaman tembakau, meskipun dia sendiri tidak mengetahuinya. Beijerinck menyebut agen infeksi sebagai virus yang dapat disaring. Dia memberinya nama ini karena bahan aktifnya dapat melewati filter bakteri dan tidak terlihat di bawah mikroskop cahaya.

 

sifat virus

Beberapa ilmuwan menganggap virus sebagai organisme perantara antara makhluk hidup dan tak hidup. Dikatakan masa transisi karena virus memiliki ciri-ciri tertentu dari makhluk hidup yang dapat berkembang biak, tetapi juga ciri-ciri benda mati yang dapat mengkristal. Berikut ini adalah sifat-sifat virus, yaitu:

 

Virus sangat kecil, jauh lebih kecil dari bakteri, dan ukurannya berkisar antara 20-300 nm (1 nm = 10-6 mm).

Virus bersifat aseluler karena tidak memiliki membran dan organel seperti sel pada umumnya.

Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat (RNA atau DNA).

Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lain (parasit wajib).

Pada umumnya virus menyerang satu jenis sel dan selalu menyerang satu jenis makhluk. Misalnya, virus HIV penyebab AIDS hanya menyerang sel darah putih, sejenis limfosit pada manusia.

Virus hanya membutuhkan asam nukleat untuk bereproduksi.

Virus tidak dapat bergerak atau melakukan aktivitas metabolismenya sendiri.

Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi mereka dapat mengkristal sebagai benda mati.

Virus sangat berbeda. Beberapa berbentuk oval, lonjong (filamen), silinder (batang), persegi, polihedral (serbaguna), atau berbentuk T. Partikel virus lengkap yang mampu menginfeksi sel disebut virion. Sebuah virion mengandung asam nukleat, yaitu DNA dan RNA, materi genetik yang berisi kode untuk pembawa virus. Selain itu, berbagai enzim juga ditemukan di dalam virion.