Risiko Melunasi Utang Lebih Cepat Yang Harus Anda Ketahui

Risiko Melunasi Utang Lebih Cepat Yang Harus Anda Ketahui

SEOmangat – Utang membuat hidup diliputi perasaan gelisah dan putus asa. Tidak tidur nyenyak karena takut dituduh penagih utang. Agar terbebas dari kekhawatiran tersebut, solusinya adalah melunasi utang secepat mungkin. Tentu dengan cara yang baik.

Namun perlu Anda ketahui bahwa melunasi utang lebih awal atau lebih awal pasti akan membahayakan keuangan Anda. Apalagi tanpa rencana keuangan yang jelas, walaupun Skor kredit pinjaman Anda akan bagus.

1. Mengganggu anggaran

Saat Anda melunasi hutang, hal itu dapat mengganggu anggaran pengeluaran Anda. Apalagi jika Anda tidak mengalokasikan uang untuk membayar utang karena gaji Anda buruk atau Anda sedang berjuang untuk mendapatkan pemotongan gaji selama pandemi.

Karena itu, anggaran menjadi korbannya. Gunakan sebagian dana untuk melunasi hutang. Misalnya, gaji 1,5 juta rupiah, seluruhnya untuk sembako atau kebutuhan sehari-hari. Sedangkan sisa utang Rp 1 juta.

Ia ingin melunasinya agar tidak ada lagi beban keuangan bulan depan, mengingat pandemi belum berakhir. Pada akhirnya, itu terbayar meskipun anggaran dipotong.

Setelah melunasi hutang, Anda harus bertahan hidup selama sebulan dengan Rp 500.000. Dia bisa? Harus bisa. Selain menghemat uang, Anda bisa bekerja berdampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

2. Pengeluaran meningkat

Semakin banyak hutang yang harus Anda bayar, semakin banyak uang yang harus Anda keluarkan. Kondisi ini sebenarnya tidak menjadi masalah jika Anda memiliki kemampuan untuk membayar atau jika penghasilan Anda cukup untuk membayar utang.

Yang bikin pusing pas utang banyak tapi gajinya kecil. Misalnya gaji hanya Rp 4 juta, utang kartu kredit Rp 1 juta dan pinjaman online Rp 1,5 juta.

Sedangkan jika dihitung, batas utang yang ideal adalah 30% dari gaji. Artinya Rp 1,2 juta. Namun ia memiliki total utang Rp 2,5 juta atau sudah melebihi 50% dari gajinya.

Jika Anda membatalkannya bulan ini, pengeluaran Anda untuk membayar utang akan meningkat. Karena selama berbulan-bulan biasanya Anda membayar hutang dengan mencicil, tetapi sekarang sudah lunas.

Bahkan, Anda bisa memastikan pengeluaran tidak terlalu membengkak. Cukup lunasi utang dengan bunga tertinggi dulu, seperti pinjaman online.

Untuk tagihan kartu kredit, gunakan pembayaran minimal 10% dari tagihan. Anda bisa melunasi sisa utang kartu kredit pada tagihan, ditambah bunga, ditambah tagihan berikutnya bulan depan.

Jika utang sudah lunas, sebaiknya tetap tidak menggunakan kartu kredit atau pinjaman online.

3. Menggunakan dana darurat

Melunasi utang lebih awal atau lebih awal juga meningkatkan risiko penggunaan dana darurat. Ketika gaji tidak cukup, tidak ada tunjangan untuk membayar hutang, tetapi Anda ingin segera keluar dari hutang, jadi tanpa berpikir untuk mengambil dana darurat.

Pada kenyataannya cara ini kurang tepat, karena dana darurat yang sebenarnya digunakan untuk membiayai kebutuhan yang mendesak, seperti sakit, PHK atau keadaan darurat lainnya. Namun di sisi lain, cara ini dianggap paling aman karena berasal dari tabungan, tidak perlu memotong anggaran dan menggali lubang baru untuk melunasi utang.

4. Menghasilkan potensi pinjaman baru

Ingin segera melunasi utang tanpa keuangan yang memadai memang menyebalkan. Logikanya, jika memungkinkan. Anda terjebak mencari pinjaman lain untuk melunasi hutang Anda. Ini disebut menggali lubang untuk menutup lubang. Cara ini justru bisa merugikan Anda. Ini membuat Anda semakin terlilit hutang. Misalnya, membayar utang kartu kredit pinjaman online.

Anda melunasi satu hutang, tetapi Anda jatuh ke dalam perangkap hutang yang lain. Apalagi jika Anda mengajukan pinjaman ilegal secara online. Bunga layu yang menyesakkan.

Jika Anda terjerat dengan rentenir online, dijamin tidak hanya situasi keuangan Anda yang akan hancur tetapi juga kehidupan Anda. Setiap langkah yang Anda ambil pasti akan dibayangi oleh ancaman, intimidasi, teror dari kaum borjuis.