5 Kebiasaan yang Bikin Keuangan Bulanan Boros

Tak Usah Bingung! Cek di Sini Perbedaan Akun Kredivo Basic, Premium, dan  Starter - Semua Halaman - Cerdas Belanja

Mengelola keuangan sebetulnya mudah, namun kadang-kadang ada saja kebiasaan-kebiasaan yang tidak disadari justru bikin keuangan bulanan jadi kecolongan.

Meski sudah dihindari hidup boros, tetap saja ada hal yang membuat pengeluaran melebihi dari apa yang sudah dianggarkan.

Bisa jadi karena kebiasaan yang tidak disadari, menjadikan pengeluaran boros hingga ujungnya mengganggu keseimbangan keuangan.

Apalagi jika sudah punya kredit cepat yang harus dibayarkan tiap bulan. Sudah pasti akan lebih sulit lagi mengatur keuangan.

Agar bisa mengatur keuangan dengan baik, beberapa kebiasaan berikut ini mungkin perlu disadari sebagai salah satu penyumbang pengeluaran menjadi lebih berkontribusi pada bujet yang berlebih dari yang dianggarkan.

1. Terlalu Sering Hangout atau Nongkrong

Kadang-kadang nongkrong atau hangout memang bisa dimanfaatkan untuk bersosialisasi dan salah satu bagian dari aktualisasi diri.

Namun, jika dilakukan terlalu sering apalagi di warung kopi yang mahal, tidak disadari justru hal tersebut yang bikin pengeluaran menjadi membengkak.

Jika satu kali hangout harus mengeluarkan kocek Rp50 ribu saja, artinya dalam satu bulan sudah ada dana lebih dari Rp1 juta yang bisa ditabung atau dialihkan untuk anggaran yang lebih bermanfaat seperti dana darurat, tabungan hari tua atau investasi.

Maka, jika ingin cita-cita finansial lebih cepat tercapai, kurangi hangout atau nongkrong agar bisa berhemat.

2. Membeli Barang Bermerek Tanpa Tujuan Jelas

Barang bermerek seperti iPhone atau iPad kerap kali menjadi salah satu cara untuk mendapatkan validasi dari orang lain.

Jika dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tentu saja hal yang berbeda. Namun, jika dilakukan hanya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, jelas hal tersebut yang bikin pengeluaran jadi boros.

Maka, jika berkaitan dengan barang-barang bermerek tapi alasan dibaliknya hanya sebuah gengsi semata, sebaiknya pikirkan lagi dengan bijak agar barang bermerek tersebut bisa dioptimalkan untuk meningkatkan produktivitas kerja yang mendatangkan cuan.

3. Terlalu Sering Jajan Lewat Aplikasi Online

Kebiasaan lain yang juga bikin pengeluaran jadi boros adalah frekuensi jajan menggunakan layanan aplikasi online yang terlalu sering atau tidak dibatasi.

Apalagi saat ini layanan aplikasi online sudah memberikan beban biaya tambahan yaitu biaya layanan.

Artinya, kamu harus menanggung biaya ongkos kirim ditambah dengan biaya layanan. Belum lagi dengan biaya markup yang dibebankan oleh aplikasi kepada konsumen.

Karena biasanya harga di outlet jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di aplikasi. Jika dilakukan terus menerus wajar saja jika pengeluaran seringkali over budget.

4. Tidak Memiliki Target Finansial yang Jelas

Pengeluaran yang tidak terkontrol mungkin saja karena tidak ada target yang jelas soal finansial di masa depan.

Padahal kamu bisa menetapkan beberapa target finansial untuk kebutuhan pribadi, misalnya target untuk naik haji, umroh, beli rumah hingga menikah atau biaya pendidikan S2.

Jika ada target finansial yang jelas, mungkin kebiasaan yang dilakukan akan berubah dan lebih memilih untuk lebih awal mengalokasikan dana untuk beberapa target finansial yang sudah ditentukan di awal tahun.

Artinya resolusi keuangan tetap penting untuk menumbuhkan semangat memenuhi cita-cita finansial yang lebih menguntungkan di masa mendatang.

5. Terjebak Pinjaman Online Ilegal

Pinjaman online lewat aplikasi kredit kadang-kadang juga jika tidak digunakan secara tepat justru menimbulkan keteledoran secara finansial.

Padahal jika digunakan secara bijak, ada banyak yang bisa dimanfaatkan misalnya untuk tambahan modal usaha atau memulai usaha baru. Apalagi jika menggunakan pinjaman online ilegal yang besaran bunganya tidak jelas bahkan bisa dinaikkan di tengah jalan.

Menghindari hal tersebut, kamu bisa memilih kredit cepat yang pasti-pasti saja, tidak ada biaya tersembunyi, bunga jelas serta tenornya juga fleksibel. Soal legalitas juga bisa dicek langsung di Otoritas Jasa Keuangan seperti yang ditawarkan oleh Kredivo.

Kredivo memberikan bunga paling rendah diantara perusahaan sejenis. Dengan tenor 6 dan 12 bulan, bunganya hanya 2.6% saja per bulan.

Untuk tenor 3 bulan tidak perlu bayar bunga alias bunga 0% saja per bulan. Cukup bayar admin 3% saja dari total harga barang. Limit pinjaman yang diberikan pun tinggi khususnya bagi member premium hingga Rp30 juta.

Syarat utama menjadi member Kredivo, berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), berusia antara 18 sampai 60 tahun, berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, Kediri, Tasikmalaya, Tegal, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Cilegon, Malang, Bontang, Tanjung Pinang, Metro, Dumai, Gowa, Maros, Banyuasin, dan Deli Serdang.. Serta memiliki penghasilan minimal Rp 3.000.000 per bulan.