Tetap Jaga Kebersihan Diri, Inilah Gelaja, Penyebab, Dan Cara Mengatasi Sariawan di Vagina

Penyebab dan Cara Mengatasi Sariawan pada Vagina - KlikDokter

Stomatitis atau sariawan di vagina merupakan reaksi peradangan vagina yang berupa luka terbuka atau bercak di bagian lapisan kulit paling luar. Saat infeksi terjadi, gajalanya akan ditandai dengan rasa nyeri dan gatal pada bibir vagina.

Sariawan di vagina bukanlah penyakit menular seksual. Penyebab paling utama dari penyakit ini adalah infeksi jamur Candida dengan jumlah yang banyak di dalam vagina. Disaat tubuh tidak bisa mengatasinya, maka terjadi peradangan atau disebut dengan sariawan di vagina.

Untuk mengobatinya, maka diperlukan memeriksa ke dokter terkait. Untuk lebih memahami hal ini, berikut ini penjelasan mengenai sariawan di vagina yang bisa kalian ketahui.

  • Gejala Sariawan di Vagina

Gejala dari sariawan di vagina ini sangatlah berbeda dan beragam di setiap orangnya. Akan tetapi, umumnya gejala sariawan di vagina akan ditandai seperti:

  1. Munculnya rasa tidak nyaman pada vagina seperti, sensasi terbakar dan rasa gatal.
  2. Timbul cairan putih yang kental dengan bau yang mirip seperti ragi.
  3. Timbul pembengkakan atau kemerahan pada vulva atau vagina.
  4. Kulit kelamin terlihat terbelah.
  5. Saat buang air kecil dan berhubungan seks muncul rasa nyeri atau terbakar.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah temui dokter. Biasanya dokter akan memberikan resep pessarium vagina atau krim anti-jamur.

 

  • Penyebab Sariawan di Vagina

Sebenarnya, sariawan di vagina lazim dialami oleh wanita. Sekitar 75% wanita pernah mengalami satu kali sariawan di vagina dalam hidupnya. Pada umumnya, sariawan di vagina dikarenkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Dalam proses patologik yang biasa timbul cukup beragam, mulai dari inflamasi dan iritasi, kronis, supurasi akut, dan reaksi granulomatosis.

Selain itu, sariawan di vagina juga bisa dikarenakan oleh berbagai faktor lainnya. Berikut beberapa faktor penyebab sariawan di vagina seperti:

  1. Infeksi menular seksual, seperti sifilis, Lymphogranuloma Venereum, dan herpes genital.
  2. Infeksi virus, seperti cytomegalovirus, virus varicella-zoster atau Epstein-Barr.
  3. Infeksi bakteri, seperti Mycoplasma atau Streptococcus tipe A bisa memicu sariawan di vagina.
  4. Beberapa penyakit yang bisa mengakibatkan gangguan autoimun dan peradangan, seperti kanker vulva, sindrom Steven-Jhonson, Behcet, lupus, pemfigoid bulosa, dan pemfigus.
  5. Menggaruk vagina secara berlebihan.
  6. Menggunakan produk perawatan tubuh yang menyebabkan riritasi kulit dan sariawan di vagina.

 

  • Cara Mengatasi Sariawan di Vagina

Jika sedang mengalami sariawan di vagina, konsultasikan ke dokter untuk bisa mengetahui penyebab yang pasti dan bisa mendapatkan pengobatan yang benar.

Berikut ini beberapa cara yang bisa membantu untuk mengatasi sariawan di vagina, seperti:

  1. Menggunakan obat yang diresepkan.
  2. Pengobatan simtomatik.
  3. Menjaga kebersihan area vagina
  4. Berendam dengan air garam Epsom.
  5. Menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat.

 

  • Cara Mencegah Sariawan di Vagina

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan ntuk dapat mencegah sariawan di vagina, seperti:

  1. Hindari menggunakan sabun berpewangi dan memiliki bahan keras untuk vagina.
  2. Selalu membersihkan vagina dengan teratur menggunakan air yang mengalir.
  3. Melakukan seks aman dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan menggunakan kondom.
  4. Hindari menggunakan pakaian dan celana dalam yang ketat.
  5. Biasakan untuk buang air kecil setelah berhubungan seksual.
  6. Penuhi kebutuhan cairan untuk mencegah dehidrasi.

Jangan pernah ragu untuk konsultasi ke dokter jika mengalami luka seperti sariawan di vagina, terutama jika disertai rasa sakit yang tidak tertahankan seperti pendarahan, gatal, demam, atau adanya perubahan ukuran luka yang cukup signifikan.